Mind Mapping atau Peta Pikiran
adalah metode mempelajari konsep yang ditemukan oleh Tony Buzan. Konsep ini
didasarkan pada cara kerja otak kita menyimpan informasi. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa otak kita tidak menyimpan informasi dalam kotak-kotak sel
saraf yang terjejer rapi melainkan dikumpulkan pada sel-sel saraf yang
berbercabang-cabang yang apabila dilihat sekilas akan tampak seperti
cabang-cabang pohon.
Dari fakta tersebut maka disimpulkan apabila kita juga menyimpan informasi
seperti cara kerja otak, maka akan semakin baik informasi tersimpan dalam otak
dan hasil akhirnya tentu saja proses
belajar kita akan semakin mudah.
Dari penjelasan diatas, bisa disimpulkan cara kerja Peta Pikiran adalah
menuliskan tema utama sebagai titik sentral / tengah dan memikirkan
cabang-cabang atau tema-tema turunan yang keluar dari titik tengah tersebut dan
mencari hubungan antara tema turunan. Itu berarti setiap kali kita mempelajari
sesuatu hal maka fokus kita diarahkan pada apakah tema utamanya, poin-poin
penting dari tema yang utama yang sedang kita pelajari, pengembangan dari
setiap poin penting tersebut dan mencari hubungan antara setiap poin. Dengan
cara ini maka kita bisa mendapatkan gambaran hal-hal apa saja yang telah kita
ketahui dan area mana saja yang masih belum dikuasai dengan baik.
Beberapa hal penting dalam membuat peta pikiran ada dibawah ini, yaitu:
1. Pastikan tema utama terletak ditengah-tengah
Contohnya, apabila kita sedang mempelajari pelajaran sejarah kemerdekaan
Indonesia, maka tema utamanya adalah Sejarah Indonesia.
2. Dari tema utama, akan muncul tema-tema turunan yang masih berkaitan
dengan tema utama
Dari tema utama “Sejarah Indonesia”, maka tema-tema turunan dapat terdiri dari
: Periode,Wilayah, Bentuk Perjuangan ,dll.
3. Cari hubungan antara setiap tema dan tandai dengan garis, warna atau simbol
3. Cari hubungan antara setiap tema dan tandai dengan garis, warna atau simbol
Dari setiap tema turunan tertama akan muncul lagi tema turunan kedua, ketiga
dan seterusnya. Maka langkah berikutnya adalah mencari hubungan yang ada antara
setiap tema turunan. Gunakan garis, warna, panah atau cabang dan bentuk-bentuk
simbol lain untuk menggambarkan hubungan diantara tema-tema turunan tersebut..
Pola-pola hubungan ini akan membantu kita memahami topik yang sedang kita baca.
Selain itu Peta Pikiran yang telah dimodifikasi dengan simbol dan lambang yang
sesuai dengan selera kita, akan jauh lebih bermakna dan menarik dibandingkan
Peta Pikiran yang “miskin warna”.
4. Gunakan huruf besar
Huruf besar akan mendorong kita untuk hanya menuliskan poin-poin penting saja
di Peta Pikiran. Selain itu, membaca suatu kalimat dalam gambar akan jauh lebih
mudah apabila dalam huruf besar dibandingkan huruf kecil. Penggunaan huruf
kecil bisa diterapkan pada poin-poin yang sifatnya menjelaskan poin kunci.
5. Buat peta pikiran di kertas polos dan hilangkan proses edit
Ide dari Peta Pikiran adalah agar kita berpikir kreatif. Karenanya gunakan
kertas polos dan jangan mudah tergoda untuk memodifikasi Peta Pikiran pada
tahap-tahap awal. Karena apabila kita terlalu dini melakukan modifikasi pada
Peta Pikiran, maka sering kali fokus kita akan berubah sehingga menghambat
penyerapan pemahaman tema yang sedang kita pelajari.
6. Sisakan ruangan untuk penambahan tema
Peta Pikiran yang bermanfaat biasanya adalah yang telah dilakukan penambahan
tema dan modifikasi berulang kali selama beberapa waktu. Setelah menggambar
Peta Pikiran versi pertama, biasanya kita akan menambahkan informasi, menulis
pertanyaan atau menandai poin-poin penting. Karenanya selalu sisakan ruang di
kertas Peta Pikiran untuk penambahan tema.
http://mathematikaisfun.blogspot.com/
http://mathematikaisfun.blogspot.com/